Blogger Widgets Negriku Sumpahku Wajibku

Jumat, 28 Februari 2014

RESENSI NOVEL NATASCHA

Judul : Natascha

Penukffaa
plis : Allan Hall & Michael Leidig

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2007

Kota terbit : Jl. Palmerah Barat 33-37, Lt. 2-3 Jakarta 10270

Cetakan ke : 1

Jumlah Halaman : 291 lembar

Harga : Rp.45.000

ISBN : 979-22-3143-9


Novel ini sangat cocok bagi kaum muda, karena berisi kisah seorang gadis yang disekap di dalam ruang bawah tanah selama 8 tahun, serta dipenuhi dengan kisah yan sangat menyedihkan dan dapat menyentuh hati pembacanya.
Novel ini menunjukkan ke khas-annya tersendiri, yaitu dihiasi dengan B. Austria, serta keterangan tempat yang dijelaskan secara lengkap.
Isi novel ini menceritkan tentang seorang gadis bernama Natascha Kampusch yang hilang secara misterius selama 8 tahun, sebab disekap di ruang bawah tanah. Natascha merupakan anak dari Ludwig Koch, seorang pembuat roti yang gagah, pekerja keras, gagah, dan terhormat berusia 24 tahun dan Brigitta Sirny 29 tahun. Pernikahan ini terjadi tahun 1980, saat bisnis Ludwig berkembang pesat.
Kini semua terasa benar-benar berbeda, delapan setengah tahun menghadapi dahsyatya kehilangan putri dan bisnisnya. Hal ini membuat Ludwig stres dan melakukan hal-hal yang telah melenceng.
Natascha hidup di perumahan Muran di sebuah flas yang sering kali kosong setelah orang tuanya berpisah. Kedua kakak tirinya yang sudah dewasa, pergi meninggalkan rumah. Tetangga sekitar  mengungkapkan keteganganyang sering muncul antara kedua orang tua Natascha.
Natascha diculik oleh seorang pria bernama Wolfgang Priklopil. Saat itu, ia meraih tubuh Natascha dan menariknya masuk ke dalam mobil. Ia berteriak kepada Natascha dan berkata ''kau lebih baik tenang dan diam atau aku akan melukai dirimu,''. Pikiran Natascha seketika diselimuti rasa takut, cemas, dan bingung.
Akhirnya mereka melaju ke sebuah rumah di Strasshofr saat Wina  terjaga dalam cahaya pagi di musim salju. Natasha diseret masuk ke dalam sebuah lubang kedap suara, lengkap dengan sebuah tempat tidur, lemari gantung, meja, laci, dan WC.
Natascha melarikan diri dari cengkraman pria itu di tanggal 23 Agustus 2006, saat ia berusia 18 tahun.
Ini adalah kisah yang menguji batas pemahaman kita tentang perilaku manusia yang penuh dengan berbagai pandangan dan pendapat yang ekslusif, novel ini adalah novel pertama yang mencoba menyelidiki apa yang sebenarnya telah terjadi dan bagaimana Natascha mampu melalui semua dengan selamat.
Namun, buku ini sulit untuk dipahami dan dimengerti, karena alur  cerita yang tidak berurut.
Saya sebagai representator menyimpulkan bahwa novel ini sangat bagus untu dibaca, karena menceritakan perjuangan keras seorang gadis yang disekap selama 8 tahun di ruang bawah tanah.
Jadi, saya menyarankan agar segera miliki buku ini, sebab sangat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi untuk koreksi diri dalam menjalani kehidupa




RESENSI NOVEL "SURGA MASIH DITELAPAK KAKI IBU"



Surga Masih di Telapak
Kaki Ibu



Judul                              : Surga masih di Telapak Kaki Ibu
Pengarang                       : Safira Atalla
Penerbit                          : CV. Ilmu Padi Infra Pustaka Makmur
Cetakan ke                      : 1 – Jakarta, 2013
Jumlah Halaman              : 182 halaman
Harga                             : Rp.35.000

          Saya sebagai representator yang telah membaca novel berjudul “Surga masih di Telapak Kaki Ibu” menerangkan bahwa novel bernuansa kelembutan ini sangat bermanfaat dan elok untuk dijadikan salah satu koleksi novel bacaan bagi kita semua, karena memuat berbagai cerita menyentuh seputar cinta kasih ibu yang tak akan terbalas, serta banyak pesan dan motivasi yang dapat dipraktekkan dalam menjalani kehidupan menuju yang lebih baik.
          Novel yang dapat dibaca oleh semua umur sebab dikemas dalam bahasa ringan, sopan, dan mengalir ini terbilang unik, karena menceritakan kisah kelembutan seorang ibu yang mulia terhadap buah hatinya. Dewasa ini, novel motivasi yang mengusung tema “Ibu” sudah mulai berkurang, novel mengusung tema percintaan, persahabatan, dan seputar sekolahlah yang telah membanjiri pasaran.
          Novel berdesain sampul elegant ini sangat menarik karena terdiri dari kalimat-kalimat yang mudah dimengerti, dilengkapi kata-kata mutiara sebagai motivasi bagi pembaca, kaya akan pesan-pesan yang menyentuh, serta mengingatkan pembaca untuk selalu mengingat jasa mulia seorang ibu.
          Sayangnya, novel berdesain klasik ini menggunakan kertas daur ulang, serta tipis. Bagian dalamnya hanya dipenuhi warna hitam dan putih yang penuh oleh paragraph-paragraf dan juga tidak dilengkapi gambar sebagai penjelas pembaca memahami isi cerita dan timbullah kesan monoton.
          Memang, dari segi penampilan novel ini kurang menarik. Namun, dari segi motivasi novel ini sangat kaya akan pesan dan amanat bagi pembaca.
          Sebuah novel berjudul “Surga masih di Telapak Kaki Ibu” adaah novel karangan Safira Atalla. Novel terbitan CV. Ilmu Padi Infra Pustaka Makmur ini mengusung tema “Ibu”. Jasa ibu, serta perjuangannya untuk buah hati tercinta.
          Seorang ibu pasti tidak akan pernah senang melihat anaknya dikatakan bodoh, kekurangan sang anak di matanya adalah kelebihan tersembunyi. Naluri ibu untuk berusaha memperelok keadaan di saat anaknya terpuruk, maupun sengsara. Berkorban dan berusaha memberikan yang terbaik bagi anak, serta lebih mengutamakan anak daripada dirinya sendiri, ibu tidak akan pernah menyimpan dendam di saat anaknya melupakan keberadaannya sebagai pemilik jemari-jemari halus yang telah mendekap sejak kecil. Sebagai pelindung dan penyemangat hidup anaknya untuk mancapai cita-cita tanpa mendengarkan cemoohan orang lain di sekitarnya.
          Guru terbaik dalam pemahaman hidup adalah ibu yang akan senantiasa menjawab setiap pertanyaan sang anak untuk mengenalkan asal dan tujuan hidup, dia akan menunggu dan menerima jerih payah anaknya dengan cinta dan kelembutan. Menenangkan dan menyemangati anak untuk terus bergerak maju, berjuang menghadapi hidup yang keras, tentu segala jerih payah tersebut akan berbuah manis. Ibu melimpahkan seluruh kasih sayangnya dan seluruh hidupnya untuk sang buah hati, membuktikan bahwa cinta ibu tiada batas. Tidak materi yang diharapkannya dari sang anak sebagai balasan, namun cukup perhatian dan pengakuan bahwa ialah ibu yang telah membawa dan menuntun buah hatinya ke dunia. Nasihat yang selalu mengalirdarinya sebagai sumber penyemangat jiwa anaknya.
          Ibu mendidik anaknya dengan penuh cinta, kasih saying, dan kejujuran, serta semangat rela berkorban yang patut diteladani. Ibu berani malu demi anaknya, ibu tabah menanti kesuksesan anak tercinta yang selalu diiringi dengan sebongkah do`a kepada sang pencipta untuk si buah hati.
          Hanya ibu, seorang malaikat cantik yang selalu setia mendampingi dan member kenyamanan, serta motivator tegas bagi anaknya. Kasih ibu sepanjang hayat akan terus melindungi sang anak hingga dapat menggapai kesuksesan, biarlah dia bersakit-sakit memenuhi kehidupan anaknya, tak peduli apa yang dialaminya, tak peduli betapa sakitnya, ibu yang tidak egois terus berjuang membahagiakan dan member pelajaran terbaik kepada anaknya dengan berlapang dada dan tulus. Ibu, malaikat bijaksana yang selalu berusaha member didikan terbaik bagi anak-anaknya.
          Representator menilai bahwa novel ini menggunakan bahasa yang ringan, bermakna, dan santun, sehingga mudah untuk dipahami. Penulisan resensi novel berjudul “Surga masih di Telapak Kaki Ibu” ini dimaksudkan untuk mengingatkan pembaca akan keberadaan seorang wanita cantik kiriman Tuhan, yaitu ibu yang sangat berjasa menghadirkan, membesarkan, mendidik, dan setia pada kita (sebagai anaknya). Jangan pernah menghilangkan sosok ibu dari diri kita, jangan pernah menyakiti perasaan ibu, karena jasa ibu tidak akan pernah terbalas dengan apa pun. Selain itu, penulisan resensi ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mandiri B. Indonesia semester genap.
          Novel ini unggul dalam makna yang sangat menyentuh, kaya akan motivasi-motivasi kehidupan yang patut diteladani, tampilan sampul yang elegant, dan isi cerita yang mudah dipahami. Novel ini dapat membawa pembacanya larut dalam makna ceritanya, seakan-akan cerita tersebut diperankan oleh pembaca.
          Namun, novel ini tidak unggul dalam tampilan. Kertas yang digunakan merupakan kertas tipis daur ulang yang sedikit berbau. Tampilan bagian dalamnya hanya berwarna hitam dan putih yang dipenuhi oleh paragraph-paragraf tanpa ada hiasan gambar yang memperindah dan memperjelas isi cerita.
          Resistor menyarankan agar novel ini dapat segera tersusun rapi di koleksi novel anda. Selain mengingatkan tentang cinta kasih ibu yang tak akan terbalas, novel ini juga menggurui kita dengan motivasi dan pesan yang melimpah di isi ceritanya, walaupun dengan tampilan yang kurang menarik.
          Jadi, novel berjudul “Surga masih di Telapak Kaki Ibu” adalah novel yang kaya akan majas dan sangat menyentuh batin pembacanya, serta menjelaskan tentang kisah-kisah cinta dan kasih ibu yang tak akan terbalas kapan pun dan bagaimana pun caranya. Novel berharga standar ini cocok dijadikan referensi untuk koreksi diri menjadi yang lebih baik.


Rabu, 19 Februari 2014

PUISI TENTANG SUMPAH PEMUDA


Sumpah Putra Bangsa

mawar hitam telah pudar
terganti oleh setangkai mawar putih
laksana telah pudarnya perseteruan
lahirlah persatuan anak emas bangsa
       kini lahirlah semangat putra bangsa
       lahirlah bahasa persatuan
       kini tak ada lagi perbedaan yang memisahkan
sumpah telah menyatukan
janji telah diikatnya oleh seutas tali emas
bersatulah tanah airku
tanah airku Indonesia


PUISI SUMPAH PEMUDA

Nafas Bangsa

Negeri yang terlahir oleh perjuangan
Jiwa, raga, dan nyawa melayang
Kemerdekaan tercapai di hari ini

Para pemuda segera bersumpah
          memiliki 1 bahasa
          memiliki 1 tumpah darah
          memiliki 1 bangsa
          yaitu Indonesia
Pemuda sebagai generasi terpuji
Pemuda sebagai generasi perjuangan
Pemuda sebagai nafas bangsa


PUISI YANG BERKAITAN DENGAN SUMPAH PEMUDA

Darah Dusta
terperangkap di naungan kejam negeri
negeriku kali ini
bukan Indonesia
Indonesia disetani oleh kolonial Belanda
Indonesia tak berdarah dusta
bermanis di muka
di punggung mencabik rasa
darah dusta
para makhluk bermuka dua
si Belanda kolonial tanpa keindahan
darah dusta
diselipkan dan dilebur oleh para pemuda
pejuang Indonesia bergelora
tanpa minum darah dusta
  SUMBER : http://www.facebook.com/cHiNtaYrUsHinAr?ref=ts

PUISI SUMPAH PEMUDA

Kenangan sumpah pemuda
hampir 100 tahun silam engkau dilahirkan
walau telah tiada, namamu tetap harum
bak bunga pengantin nan belum layu
jasa-jasamu masih tetap tertanam kuat dalam benakku\
engkau satukan banyak pulau dalam satu wadah
engkau tetapkan warna suci dan berani sebagai bendera kita
dan bahasa yang merdu serta nyaring untuk dilantunkan
engkau kobarkan api semangat nan menggebu-nggebu
dari 10 pemuda dapat merubah dunia\
pemuda itu cahaya dan api yang menyala
pemuda itu pelopor pembawa obor masa depan
penggerak nurani tua yang gersang

PUISI TENTANG SUMPAH PEMUDA

Pemuda Harapan Bangsa

Hatiku bergetar ketika kudengar
Bait-bait Sumpah Pemuda terbacakan
Begitu tulus dan penuh semangat membara
Para Pemuda berjuang untuk Tanah Air Indonesia
Mereka tak gentar dengan senjata tajam dan tembakan yang menghadang
Mereka kuatkan tekad
Bulatkan semangat untuk Bangsa dan Negara

28 Oktober 1928
84 Tahun yang lalu, bahkan saat kita belum terlahir
Semangat Pemuda terus membara
Untuk menyatukan Tanah Air Indonesia
Untuk menyatukan Bahasa Indonesia
Untuk menyatukan Bangsa Indonesia

Pemuda Harapan Bangsa
Tonggak perjuangan kini berada di tangan kita
Singsingkan lengan baju kita
Lanjutkan perjuangan para Pemuda
Untuk terus mempertahankan kemerdekaan
Memajukan bangsa dan menjaga nama baik Indonesia di mata dunia\

SUMBER :  https://id-id.facebook.com/todachi2011/posts/10151246853126291